Photobucket

Video Klip TVRI Jambi

Penyakit Radang Usus Buntu : Kenali Gejala dan Tandanya

Dalam ilmu bedah ada suatu istilah gejala yang disebut dengan akut abdomen. Dimana merupakan keadaan yang memerlukan keputusan segera," Haruskah dioperasi ? Kalau harus, kapan dioperasi?" Atau definisi lain keadaan klinik akibat kegawatan di rongga perut yang timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama.

Apa itu Penyakit Radang Usus Buntu ?

Pasien dengan akut abdomen harus diperhatikan sebab keluhan baru saja terjadi dan penyebabnya belum diketahui sehingga harus didiagnosis dan diterapi. Jika terlambat akan menyebabkan peningkatan angka morbiditas ( sakit ) dan mortalitas ( kematian ).

Kasus akut abdomen yang paling sering ditemukan di masyarakat Indonesia adalah apendictis akut atau peradangan usus buntu. Keluhan yang paling utamaadalah rasa nyeri pada perut kanan bawah, yang didahului oleh keluhan rasa mual, kembung, rasa tidak enak di ulu hati dan kadang sampai muntah. Sering pasien yang mengeluhkan rasa nyeri pada perut bagian kanan bawah terlambat mendapatkan pertolongan dari dokter bedah. Penyebab Radang Usus Buntu.

Penyebab dari peradangan usus buntu ini umumnya adalah karena faktor infeksi bakteri, dengan beberapa faktor pencetus yang belum dapat diketahui secara pasti. Secara teori diantaranya faktor penyumbatan pada saluran usus buntu oleh timbunan tinja yang keras, pembengkakan jaringan limfoid, penyakit cacing, benda asing dalam tubuh dan adanya tumor di daerah pangkal apendiks .

Akibat dari peradangan didaerah usus buntu, akan terjadi pembengkakan dari saluran yang akan menyebabkan aliran limfe dan darah tidak sempurna pada usus buntu sehingga tekanan di dalam salurannya akan menjadi tinggi seiring waktu. Pada akhirnya usus buntu akan mengalami kerusakan dan terjadi pembusukan ( gangrein ) akibat tidak adanya aliran darah, yang menyebabkan usus buntu pecah ( perforasi ) .

Tipe Peradangan Usus Buntu

Gejala dari tanda usus buntu sangat bervariasi tergantung dari stadiumnya.

  • Radang Usus Buntu Akut
Radang usus buntu yang bersifat akut ( mendadak ) gejalanya didahului nyeri di daerah ulu hati, kemudian menjalar ke sekitar pusar dan menetap di kanan bawah. Nyeri bersifat terus menerus yang sebelumnya didahului dengan mual sampai muntah. Kemudian badan akan terasa panas, jalan akan sedikit membongkok. Jika gejala ini tidak segelra menghilang maka dalam beberapa hari akan tambah memburuk, nyeri akan menyebar ke seluruh bagian perut akibat usus buntu tadi pecah.

Pada keadaan akut, diagnosa apenditis akut biasanya berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium, tanpa harus menunggu pencitraan radiologi lebih dulu. Hal ini dikarenakan jika tidak dilakukan tindakan operasi segera akan menyebabkan usus buntu pecah ( perforasi ) dan akan memberikan komplikasi yang lebih berat.

  • Radang Usus Buntu Kronik
Radang usus buntu kronik ( lama ) gejalanya mirip dengan sakit maag dimana nyeri bersifat tumpul didaerah kanan bawah dan sekitar pusat yang hilang timbul, sering kali disertai mual kembung yang bisa hilang dengan obat maag.  Untuk keadaan kronis, pemeriksaan untuk menentukan adanya radang usus buntu dapat dilakukan dengan USG abdomen, dan atau dengan pencitraan apendikogram.  Sedangkan untuk tingkat keakuratan yang lebih tinggi dapat dilakukan CT scan pada daerah perut. Usus buntu kronik jika tidak ditangani akan menimbulkan gejala apendictis akut.

Kapan suatu apenditis akan menyebabkan komplikasi serius ?

Menurut penelitian komplikasi dari suatu peradangan apendisitis akan meningkat komplikasinya sekitar 5% setiap 12 jam setelah di diagnosa ditegakkan. Bakteri akan mencapai peritoneum dan pembuluh darah, menyebabkan gangren mukosa, perforasi dinding apendiks, abses dan peritonitis ( angka mortalitas sekitar 5% ) . Pada 12 Jam pertama, pandangan apendisitis simplek, setelah lebih dari 38 jam angka ruptur atau apendiks perforasi akan meningkat menjadi 2%.
Bila diagnosa telah ditegakkan, maka penatalaksanaan standar untuk radang usus buntu akut adalah operasi, pada kondisi awal apabila langsung terdiagnosa kemungkinan pemberian antibiotika dapat saja dilakukan, namun demikian angka kekambuhan akan mencapai 35% dan mencapai perforasi dapat mencapai 2%.

Pembedahan usus buntu dapat dilakukan secara terbuka atau secara laparoskopi. Setelah pembedahan diberikan antibiotika selama 5-7 hari yang selanjutnya diteruskan dengan perawatan luka agar terhindar dari infeksi sekunder.




Posted by TVRI Jambi on 9:25 AM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

0 comments for Penyakit Radang Usus Buntu : Kenali Gejala dan Tandanya

Komentar Anda

Berita Lainnya

Komentar Anda

Photo Gallery